Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (Dirjen Paudni) Harris Iskandar mengatakan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemdikbud) telah menganggarkan dana senilai 1,4 Triliun untuk bantuan operasional Paud.
Harris menjelaskan, anggaran tersebut akan disalurkan ke masing-masing Paud seluruh tanah air dengan jumlah Rp 9juta pertahun untuk anggaran Paud 2016 mendatang. Namun tidak menutupi kemungkinan aka nada penambahan di tahun berikutnya.
“Kita akan salurkan dana sebesar Rp 1,4 triliun untuk biaya pengembangan paud 2016,” kata Harris pada Seminar Nasional Pengembangan Anak Usia Dini di Kampus Univeristas Terbuka (UT),Tangerang Selatan, Senin (5/10).
Dia menambahkan, peyaluran dana ke seluruh Paud se-Tanah Air merupakan program pemrintah yang pertama kali. Hal ini didorong oleh niat untuk meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini sebagai persiapan bonus demografi. Saatnya mempersiapkan anak usia dini untuk mendapatkan hasil sebaik-baik untuk masa depan.
Harris mengatakan, menyambut bonus demografi, semua pihak harus sama-sama bersinergi menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan kualitas manusia, dengan mengarahkan pada pentingnya mengfokuskan penyelenggara pendidikan mulai usia dini. Sebab mereka yang akan meraskan bonus demografi.
Menurut Harris, saat ini Indonesia memiliki peningkatan yang signifikan dalam tata kelola Paud. Indonesia lebih maju dari beberapa negara berkembang. Terlihat dari jumlah Paud di tanah air lebih banyak dan memiliki kualitas yang baik dari beberapa negara.
Namun disisi lain, Harris mengaku saat ini, pemerintah dilema dengan keberadaan Paud yang menjamur. Maka untuk mengsiasatinya, pemerintah melakukan pingkatkan layanan. Mulai dari pelatiahn guru-guru paud dan fasilitas Paud.
Untuk memperoleh Paud yang berkualitas harus memiliki lingkungan belajar yang aman, sehat dan ramah. Anak harus memperoleh gizi yang seimbang, harus memiliki guru dan tutorial yang berpendidikan, peduli, cinta, kasih, dan terlibat sepenuhnya terhadap proses penyelenggaraan paud.
Lingkaran belajar aman dan sehat dikatakan Harris meliputi; pertama, kelas dengan penempatan alat permainan edukatif (APE) dan bahan belajar lainnya dalam jarak pandang anak usia dini (AUD).
Kedua, APE dan bahan belajar lainnya yang bersih, rapi, dan tertata dengan baik. Ketiga, AUD dan orang dewasa sering mencuci tangan. Keempat, sentra dalam dan luar ruangan aman untuk bermain. Kelima, pengunjung disambut dengan persetujuan dan pengawasan orang tua.
Selanjutnya, Harris mengatakan, guru harus dapat berbicara atau berkomunikasi dengan hati, membungkunkan badan sesuai jangka pandang anak sebagai bentuk perhatian. Serta keluarga dan guru harus bertukar informasi tentang kemajuan tumbuh kembang anak. Sebab kesehatan dan gizi merupakan aspek yang sangat penting dan tumbuh kembang anak.
“Apa yang anak makan akan mempengaruhi irama pertumbuhan dan ketahanan terhadap penyakit,” ujarnya (Sumber: beritasatu)
Tag :
berita
0 Komentar untuk "DANA 1,4 TRILIUN AKAN DISALURKAN UNTUK PENGEMBANGAN PAUD 2016"