Banyak sekolah memberlakukan aturan memberikan Pekerjaan Rumah
(PR) kepada siswanya. Bahkan dalam sehari, siswa harus mengerjakan sejumlah PR
untuk beberapa mata pelajaran.
Hal ini menjadi
sorotan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan. Menurut
dia, alangkah lebih baik bila siswa mengerjakan semua tugas di sekolah tanpa
harus dibebani banyak PR.
"Soal PR,
tidak ada aturannya dalam Permendikbud (Peraturan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan). Tidak diatur harus seberapa banyak PR-nya, tetapi nanti kita
ceklah," ungkap Anies di Rumah Dinasnya, Kompleks Widya Chandra Jakarta
Selatan, Senin 13 Juni 2016 malam.
mengakui,
memang ada guru yang terlalu kreatif hingga memberikan banyak PR kepada
muridnya. Padahal menurut Anies, usai pulang sekolah anak-anak seharusnya main
saja.
"Kalau
semua bisa dikerjakan di sekolah jadi anak pulang (sekolah) biar aja main,
karena memang tugas anak selain sekolah ya main," tutur dia.
Anies
menegaskan, beban pendidikan yang terlalu berlebihan untuk anak SD tidak bagus
untuk tumbuh kembang anak tersebut.
"Belum
tentu anak yang terus banyak dikasih PR jadi sukses ke depannya, jadi jangan
bebanilah anak-anak kita," kata dia.
Menurut
Anies, pola pendidikan di Indonesia masih melihat ilmu pelajaran yang ditimba
dengan keras. Alhasil hal itu tidak akan menjamin masa depan anak jadi cerah.
"Selama
ini selalu berprinsip bersakit-sakit dahulu Insya Allah pangkal bahagia. Ini
harus diubah, biarkan anak-anak kita bahagia. Mereka masih sekolah dasar masih
butuh tumbuh kembang dengan bermain," Anies menandaskan. (Sumber :
liputan6)
Tag :
berita
0 Komentar untuk "SOAL PR, TIDAK ADA ATURANNYA DALAM PERMENDIKBUD"