Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas perlu memfasilitasi guru-guru swasta yang akan melakukan proses impassing (penyetaraan), sehingga terjadinya kasus SK impassing yang diduga palsu tidak akan terjadi.
Salah seorang guru SMK swasta di Banyumas, Eka Bahtiar Rifai, mengungkapkan saat ini kondisi guru swasta ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Semestinya pemerintah tidak mempersulit mereka, jika memang faktanya yang bersangkutan persyaratannya sudah terpenuhi.
”Bila jumlah jam mengajar, linier tidaknya mata pelajaran yang diampu, masa kerja dan lain-lainnya sudah tidak ada persoalan, semestinya mereka diberi kemudahan untuk proses pengajuan inpassing tersebut,” ujar dia.
Dia menyebut, terjadinya kasus itu lantaran dinas tidak memfasilitasi para guru swasta tersebut, sehingga akhirnya mereka bertemu dengan oknum yang diduga sebagai calo untuk membantu proses pengajuan mendapatkan SK impassing dengan imbalan berupa uang.
”Setelah mereka bayar, tidak disangka SK impassing tersebut ternyata SK bodong. Kalau sudah terjadi seperti ini, sebenarnya yang salah siapa? Apa mereka harus menggeruduk ke Jakarta, kan tidak mungkin,” jelasnya.
Oleh karena itu, menurut dia, sebaiknya dinas memfasilitasi dalam proses pengajuan inpassing tersebut dan sebenarnya itu sudah menjadi kewajibannya. Apalagi impassing filosofinya diperuntukkan bagi guru swasta agar mereka tidak iri dengan PNS dan tidak menuntut menjadi PNS.
Terpisah Kabid Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPTK) Dinas Pendidikan Banyumas, Takdir Widagdo kepada wartawan, mengatakan selama ini guru swasta memang tidak melalui dinas dalam proses pengajuan inpassing. Mereka hanya meminta surat pengantar dari dinas dan mereka sengaja melakukan langkah seperti ini agar prosesnya lebih cepat.
Menurut dia, SK impassing diketahui palsu setelah dinas melakukan pengecekan ulang danternyata tanda tangan pejabat dalam SK itu tidak sama dengan tanda tangan yang sebenarnya.
Sumber : suaramerdeka.com
Tag :
berita
0 Komentar untuk "PENGAJUAN IMPASING, GURU SWASTA PERLU DI FASILITASI"