PAUD dan DIKMAS. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun peta jalan pendidikan keluarga. Dokumen tersebut berisi program pelibatan orangtua dalam membantu pendidikan anak-anak. Selain itu, juga tercantum kurikulum pendidikan keluarga dan mekanisme pengembangan kemitraan orang tua dan sekolah.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nonformal dan Informal Ella Yulaelawati sesaat sebelum serah terima jabatan. Selanjutnya, Ella akan menempati posisi sebagai Direktur Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kamis (23/7).
“Anak-anak membutuhkan peran aktif orangtua dalam membantu pelajaran di sekolah. Ini sangat penting untuk meningkatkan kemajuan dan kesuksesan putra-putri kita,” ucapnya. Oleh karena itu, ia mengajak para orangtua untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar anak-anak.
Studi Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan bahwa keluarga memiliki peran kunci, sebab intervensi yang dilakukan terhadap keluarga telah berhasil meningkatkan pencapaian perkembangan peserta didik.
Ella menuturkan, Peta Jalan Pendidikan Keluarga juga menguraikan satuan pendidikan yang akan dirangkul untuk pelaksanaan pendidikan keluarga. Antara lain satuan PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK atau sederajat, serta satuan pendidikan nonformal, yakni lembaga kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, dan lain-lain.
Jumlah keluarga Indonesia pada akhir tahun 2013 mencapai 66,16 juta keluarga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99,46 juta adalah anak-anak usia 0-21 tahun yang sangat membutuhkan rangsangan dan program pendidikan. “Proses pendidikan akan berhasil apabila orangtua, sekolah, masyarakat, dan ekosistem di sekeliling anak-anak didik saling mendukung dan bergerak selaras,” ujar Ella.
Pendidikan keluarga akan ditangani oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Direktorat ini merupakan satuan kerja baru yang berada di bawah Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Yohan Rubiyantoro/HK)
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nonformal dan Informal Ella Yulaelawati sesaat sebelum serah terima jabatan. Selanjutnya, Ella akan menempati posisi sebagai Direktur Pembinaan PAUD, Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kamis (23/7).
“Anak-anak membutuhkan peran aktif orangtua dalam membantu pelajaran di sekolah. Ini sangat penting untuk meningkatkan kemajuan dan kesuksesan putra-putri kita,” ucapnya. Oleh karena itu, ia mengajak para orangtua untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar anak-anak.
Studi Bank Dunia pada tahun 2013 menunjukkan bahwa keluarga memiliki peran kunci, sebab intervensi yang dilakukan terhadap keluarga telah berhasil meningkatkan pencapaian perkembangan peserta didik.
Ella menuturkan, Peta Jalan Pendidikan Keluarga juga menguraikan satuan pendidikan yang akan dirangkul untuk pelaksanaan pendidikan keluarga. Antara lain satuan PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK atau sederajat, serta satuan pendidikan nonformal, yakni lembaga kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, dan lain-lain.
Jumlah keluarga Indonesia pada akhir tahun 2013 mencapai 66,16 juta keluarga. Dari jumlah tersebut, sebanyak 99,46 juta adalah anak-anak usia 0-21 tahun yang sangat membutuhkan rangsangan dan program pendidikan. “Proses pendidikan akan berhasil apabila orangtua, sekolah, masyarakat, dan ekosistem di sekeliling anak-anak didik saling mendukung dan bergerak selaras,” ujar Ella.
Pendidikan keluarga akan ditangani oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga. Direktorat ini merupakan satuan kerja baru yang berada di bawah Direktorat Jenderal PAUD dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
(Yohan Rubiyantoro/HK)
Tag :
berita
0 Komentar untuk "KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TELAH MENYUSUN PETA JALAN PENDIDIKAN KELUARGA"